“Melayang itu sangat mudah ketika kamu sudah berada di
antara bintang-bintang sejak awal.”
Gadis mengayunkan kedua kakinya yang terjuntai telanjang di atas ratusan
kerlip kecil yang menyebar di kegelapan tak berkesudahan. Ia menghembuskan
nafas – sempat mengukur berapa lama kira-kira tubuhnya butuhkan untuk
mengambang hingga sampai ke planet terdekat, sebelum akhirnya benaknya mentok
dan ia menyerah. Sepertinya akan lebih
baik jika ia menyerahkan momentum pendaratannya kepada alam yang tentu lebih
pintar dan lebih ahli dalam soal begini. Atau kalau tidak, nanti saja ia
tanyakan ke Gangga. Dia biasanya tahu.
“Aku mau mengambil satu,” Gadis menengadah, telunjuknya
mengarah ke binar bintang keunguan di sebelah kanan kakinya. “Bisa tidak ya?”
Gangga mengambil tempat di sebelah Gadis. “Yang itu?”
“Bukan, sebelahnya. Yang agak ungu,” Gadis menggeser jari
Gangga hingga menunjuk ke tempat yang benar, tidak menyadari nafas Gangga yang
sempat berhenti di detik kulitnya menyentuh kulit Gadis.
Gangga mengangguk, berusaha tidak menggubris
kekecewaannya saat Gadis menarik tangannya kembali. “Bisa. Tapi sepertinya kamu
akan agak lama sampai di sana.”
Gadis mengangkat bahu. “Tidak masalah. Aku punya banyak
waktu.”
“Mau
sekarang?” tanya Gangga. Gadis terlihat menimbang-nimbang.
“Besok saja.
Sekarang aku lelah, mau tidur. Sudah hampir terang.”
Gadis
mendongak. “Besok temani aku lagi ya?”
Anggukan
Gangga mengembangkan senyum Gadis, yang serta merta menyandarkan tubuhnya di
bahu pemuda itu. Gangga menarik hawa lembut tubuh Gadis, menyecap
kehangatannya, menikmati keberadaannya selagi dia bisa.
“Selamat
tidur Gadis,”
Gangga
memejamkan mata saat hangat tubuh itu mulai sirna, wanginya mulai pergi, hingga
yang tertinggal hanya lah pendar cahaya biru dari pangkuannya. Sinar itu
perlahan melayang, terus naik ke atas, sebelum akhirnya lenyap sama sekali.
Gangga hanya bisa menatap bundaran biru nun jauh di langit sana sambil berharap
semoga Gadis sampai dengan selamat, hingga besok alam mengizinkan mereka untuk
bertemu lagi. Dan Gangga akan punya satu kali kesempatan lagi untuk bersamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar